Widget

Minggu, 25 Desember 2011

menggugur wangi

malis rembulan bercanggah jelaga
lantunkan cerita malam tanpa purnama
bersama buai angin pesisir hantarkan debur ombak
taman itu makin suram

semusim nadir

aku mengenalmu dari sesuatu yang tiada,
dari selembar daun  mengersik sahut gerimis
hingga menjadi tema yang mengetengahkan ritus renjana adikara

pada ruas episode musim yang gugur di jendela
lamat serenade berpilin bagai kelindan sirah
mensejagad kisah mendung sudut langit
dimana rumput mengulas senyum anak angin; di padang yang lain

dia

entah disengaja atau tidak, namun yang pasti dia makhluk Tuhan
biar tenggelam dalam samudera menyimpan mutiara
dan tetesan keringat serupa buih gemuruh lautan
hingga tulang belakang menyatu,
siapkan perahu, berlayar melintas sampai liang lahat

karat biduk tertambat

''jadikan harapan sebentuk rindu, walau hanya dengan setitik pijar gemintang yang bertamu di antara jemari kita''

ketika penyeberangan takdir seijin waktu, seorang perempuan menyusuri bibir senja
Luas samudera adalah agenda biru mimpinya yang diwakilkan jajar bianglala,
menyayat lumut ingatan hingga ranggas larik hening mengasingkannya ke episode kenangan