lalu angin melingar rundingan hari
mengarak kala menapaki ubin-ubin kuilnya
penuh genang tanpa tilas
melipit bayang lafal masa
diambang hilir hujan bungsu
rembulan memalis bumi
memagut rebahan sepuh pucuk cemara
bertaman mata palung pualam
kali menatap setanam damai
benihan rupa setuang cadar purnama
memaku di hadapan kerai mentari
tentang rasa semayam kuasa
tetap saja mengurai bisu
ada tawar yang bertahta di sana
merangum senyum menyilih cerita
pada tali air yang telah mengering di galang tanah
Posting Komentar