Widget

Senin, 14 Maret 2011

Bayang Serambi

lalu angin melingar rundingan hari
mengarak kala menapaki ubin-ubin kuilnya
penuh genang tanpa tilas
melipit bayang lafal masa

diambang hilir hujan bungsu
rembulan memalis bumi
memagut rebahan sepuh pucuk cemara
bertaman mata palung pualam

kali menatap setanam damai
benihan rupa setuang cadar purnama
memaku di hadapan kerai mentari
tentang rasa semayam kuasa

tetap saja mengurai bisu
ada tawar yang bertahta di sana
merangum senyum menyilih cerita
pada tali air yang telah mengering di galang tanah

Posting Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar