Ibu..,
kitab tanpa tanda tangan yang terhampar di punggungmu
sedikit demi sedikit tlah diterjemahkan rayap-rayap iblis
menuliskannya menjadi sebuah noktah nista
di atas lembaran-lembaran kulit bangkai yang terkelupas
Gelap menyilaukan menoreh hitam
menjelma laksana rahu menelan rembulan
berkubang lumpur pekat di tengah badai
secabang budak setan bertembang fitnah
Ibu..,
wasiatmu pun tlah tereja jari-jari awan kelabu nan terpaku
bertumbal akar rumput yang terantai bandulan di kakinya
sebagiannya adalah embun pagi yang mengais mentari di tempat sampah
terlahir meraba jiwa terbuang dari tuak para pemangku amanah
Lihatlah kedigdayaan rapal-rapal bertinta darah
menyisakan tumpang nyawa di jasad menyungsang
yang melelehkan besi dengan kertas
sulutkan lidah membakar keringat dan air mata
jadikan negeri menjadi gila, seperti orang gila
Posting Komentar