kembali hening mewartakan lisan
meronce tiap detak jantung
bertikai mimpi dan kenyataan
maukah engkau menjadi kekasihku
merangkul rindu yang terpenjara
berlatar asa yang terkremasi
katakanlah
tak hanya sebagai siru angin
yang mengejawantah di dingin bibir bebatuan yang terjamu malam
bahwa engkau menitip pesan di sisa senja
Posting Komentar