Widget

Kamis, 14 Juni 2012

yang berdiam diri

dari endapan sepi sepi
kujabarkan paras terindah darimu

serupa kuteguk madu sayatan rintih malam
ia menjelma jambangan tetes air mata

patah  rasanya
berhambur di padang gersang tanpa bahagiamu

ku semai do’a tersisip
pintaku tak berlebih

bahwa cinta ini teryakini dengan abadi
sudah di dalam sembilu sanubariku

Posting Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar