Widget

Minggu, 12 Juni 2011

Ditengah Pelayaran

kutatap paras lelahmu senjaku
diiringi ayun lembut bahtera kita,
kuhitung larik nafasmu satu satu

maafkan aku,
tak selalu di sampingmu tuk membaca angin
karena memang angin tak datang berhembus


maafkan aku,
yang dalam diam, sembunyi
pergi meninggalkanmu
bermain berenang dengan makhluk laut
lalu kembali setelah kering rambutku

maafkan aku,
karena euforia dan gegap gempita cinta
saat putuskan berlayar bersamamu
kini tanggal terlepas dari dadaku

kutatap lagi helai helai bulu matamu yang mengatup
pilu sedu sedanku dalam pagutan sepi
di bawah langit tanpa bintang utara
terombang ambing gelombang lara
sukma menjerit parau
maafkan aku ! (atas matinya rasa)

Posting Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar