Badik yang renta dalam sarung
ingin bicara dalam pamornya
dan menulis petuah leluhur
pergilah sebelum berangkat
temukan mata airnya
Di mana setapak hulu
menghantar langkah
menuju pergi
saat ibu melepas helai fajar berembun
Ini, wajahku tengah ditampar tangan kelam
dan membawa bulan penantianku
Ibu yang menanti dalam senja
dukaku tak ingin menguapkan mata airmu
sesungguhnya gerimis itu kematianku
Biarlah kuinjak injak bara di sini
dan menempa besi baja berwarna ungu
lalu mencelupnya dalam air
jadi mata pisau mencari tajamnya
Posting Komentar