
di sana, di balik jeruji waktu
engkau merangkai kembang di atas pusara pusara musim,
oleh pudar yang menggugat jelmaan selangit mimpi
tanpa pengingkaran wangi doa yang ditafsirkan sebagai bintang
akankah mendung mewakili buncah rasa pecinta yang terbakar
pada batas dimana sukma tanpa wajah meletih ?
; tepian yang samar samar kuikuti
mungkin esok, hujan itu datang lagi
bersama daun daun yang gugur di ujung cakrawala
sementara kita masih di sini
Posting Komentar