
jangan bersedih...
adalah waktu yang mendekapmu dengan selaksa kisah
takkan beranjak tanpa lantunan bibir bibir kenangan
abai engkau terbaring dalam mimpi
meniada cermin air mata dari tiap kefanaan
bukankah lingkar keheningan bak hidangan suci yang engkau tautkan dari ronce ronce doa ?
sebagaimana pagi membelai mesra ranting ranting asamu
sepatah dua patah hari ini kan menghantarkan musim
dimana engkau menari dengan selendang yang tertenun dari batin
; esok
berbicaralah dengan Tuhan...
Posting Komentar