Widget

Sabtu, 23 April 2011

lupakan jangan dibuang sayang

1/    Wahai hati,
Andai seseorang harus mengatakan kepadamu
Bahwa jiwa musnah seperti tubuh
Maka jawablah,

bunga akan layu namun bijinya tetap hidup


2/    hidup tidak memberikan kesenangan yang lebih besar
daripada keberhasilan mengatasi rintangan


3/     hanya burung bersuara merdu yang dikurung,
burung hantu tidak dimasukkan sangkar


4/    rembulan yang tinggal separuh
mengintip dari celah jendela kamarku
dia pun terlihat agak sendu

meski tetap tersenyum merayu


5/     kujumpai semayam sepuh lamunan purba
di penggalan purwakanti sang surya yang tenggelam
memecah tirkah tangis belia
sekembali mata ke pelukan batu


6/     tersudut bersama sketsa senyum
yang terlipat rapi di dalam lafal sunyi


7/     tak hendak kualun rapal menyetubuhi swargaloka
akan pengharapan di kuil tanya
namun sahut bidadari yang bermain selaksa peri
hanya mengutus anggun gerai gaun syair bisu


8/     dan di bawah lentera renik hujan
tumbuhan hijau membuka matanya
merenda bening di antara urat-urat daun
sembari menyulut rindu akan mega berselendang pelangi



9/      berdiri di seberang renjana ; aku
demi menyaksikan api cetusan tangantangan sedih


itu dimana
adalah prasasti sepeninggal pengukir beranting patah yang larung di arung jelaga


diamdiam doa di dunia tengah mengalihkan pandang para najam


10/  selir hati,
memalis bulan di petirahan siang
bertiraikan mega serupa banir mayang mengurai,
sementara bunga angin mendayu rampak bidara daun tunjang,
ceruk rantau aku berselir niskala burdah kuntum candradimuka,

bersultan di hati


11/   kecundang nilakandi tlah mengidahkan bumbung pengembun,
memalai di alangalang berdawat,
turun menakung dalam lopak sebentuk perigi mutiara karang

semula tiada kuperturutkan arus mengalir karena diam pesolek tiada pegari
hingga sepemeluk sirih setampin bulang batik,
kutancapkan jua kemudi di balai kambang jelita


12/   kucuran setenggak racun lacur impian,
menyimbah singgasana naluri berbisik air mata,
setahta waktu di detik terlewati,

melempar sebentuk cinta terdampar


13/   dan tampaklah berbalam sebuah negeri baiduri bulan,
setelah kajian membran malam di tepi asuhan purba laut mati

elok segelang payung langit
lestari bumi segelang dulang

namun pecah menzarah di wadas madah



14/     (sutra dara)

angin menggugat wingit rupa turi
menjumpai lamunan jelaga terlarang
terpejam segera di kerai kenangan yang tak gersang

terlumat sutra kisah terkarang


tirkah seminggu, tersangkut di sela purnama
petuah surya adalah senja yang tak mampu ditawar

mengarah, kembali ke pelukan ibu pagi

Posting Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar