Widget

Sabtu, 23 April 2011

lupakan jangan dibuang sayang (III)

1/
[pusara]

adakah jeda diantara ramai tetamu
yang terbaring berkuil tanah
tanpa jeritan ampun

ataukah kedap hening pekat
yang mewarnai beranda akhirat
tanpa tangis pilu
selepas nyawa di batang raga
saat laskar alam barzakh
mengayun palu disela tanya





2/
[klise]
dijelma wajah alam yang terlukis azali
gemintang mengarak rembulan
pun lautan kerap menimang belingbeling matahari
meminang pelita bercermin ke permukaannya
namun tabir kesamaran terlelang lidah sang penyelam
menaruh hati di tempat terasing
merenggut kesucian bumi
menghilang dalam kejapan tak kasat mata
sembari menyembah ibu berhala
: nafsu



3/

[pigura senja (ku)]
sepamit sandingan semarak kembara gelungan hujan
yang menitip benang raja
pada altar si bangsawan siang ;
dan perkariban jemari pawana
lalu menari di kelambu senja
bersuji cendayam lembayung
berampak rindang cakrawala
bersinausinau menyampirkan keemasan
di tetampan telaga hening
; sesiapa gerangan

Posting Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar